quickedit{ display:none;

hello kitty

Minggu, 31 Mei 2015

DINAMIKA PSIKOLOGIS MASA PERSALIN









        Adat Kebiasaan Melahirkan
Banyak orang berspekulasi tentang mudah atau sulitnya aktivitas melahirkan bayi, dengan memperbandingkan prosesnya dengan berbagai suku bangsa yang mempunyai bermacam-macam budaya.

       Penduduk pemeluk norma-norma tradisional secara ketat, wanita-wanita primitif memiliki toleransi lebih besar terhadap penderitaan dan rasa sakit ketika melahirkan bayinya. Dengan demikian proses melahirkan pada wanita-wanita primitif itu lebih mudah dan lebih

      cepat. Dan proses-proses reproduksi pada mereka itu kelihatannya lebih simple-sederhana, jika dibandingkan dengan proses reproduksi pada wanita-wanita modern yang mengalami “proses degeneratif” diakibatkan oleh kebudayaan yang memberikan banyak kemudahan dan kemanjaan, yang menyebabkan tubuh dan mentalnya kurang tertempa/terlatih untuk fungsi reproduksi atau melahirkan anak bayinya.

              Banyak peneliti menyatakan, bahwa otot-otot panggul wanita-wanita primitif itu lebih efisien daripada otot panggul wanita modern yang serba “manja” sebab wanita-wanita dengan kebudayaan primitif itu hidupnya lebih aktif dan kerjanya jauh lebih berat guna menghadapi tantangan alam, jika dibandingkan dengan wanita modern yang hidup dalam kebudayaan tinggi dengan macam-macam komfort dan fasilitas. Kerja berat dan kehidupan aktif jelas memperkuat otot-otot panggulnya, sehingga memudahkan proses kelahirannya.

Sedang kebudayaan modern yang tinggi sekarang ini menyebabkan timbulnya pengaruh yang sangat melemahkan dan inhibitif terhadap otot-otot panggul juga terhadap aktifitas melahirkan anak.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar