Kenapa seorang ibu hamil tidak
menstruasi ?
Karena hormone FSH nya sudah
dihentikan , sedangkan hormone LH terus ada di
corpus lutiom juga ada. Sehingga dinding rahim ada penebalan hormon
estrogen dan progesteronnya berada pada tinggkat tinggi .
Proses
kehamilan merupakan rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari :
·
Ovulasi
pelepasan ovum .
·
Terjadi
migrasi spermatozoa dan ovum.
·
Terjadi
konsepsi + pertumbuhan zigot.
·
Terjadi
nidasi (implansi) pada uterus.
·
Pembentukan
plasenta.
·
Tumbuh
kembang hasil konsepsi sampai aterm.
1. Ovulasi
Ovulasi adalah proses
pelepasan ovum yang dipengaruhi system hormonal yang kompleks.
Jumlah ovum pada wanita :
Bayi baru lahir : 750.000
Umur 6-15 tahun : 439.000
Umur 16-25 tahun : 159.000
Umur 26-35 tahun : 59.000
Umur 35-45 tahun : 34.000
Menopause : hilang
Selama masa subur yang
berlangsung 20 sampai 35 tahun hanya 420 ovum yang dapat mengikuti proses
pematangan dan terjadi ovulasi.
a. Proses pertumbuhan ovum (oogenesis)
b. Dengan pengaruh FSH , folikel primer
mengalami perubahan menjadi folikel de Graaf yang menuju ke permukaan ovarium
disertai pembentukan cairan liquor falikuli .
c. Desakan folikel de Graaf ke permukaan
ovarium menyebabkan penipisan dan disertai devaskularisasi.
d. Selama pertumbuhan menjadi folokel de
Graaf ovarium mengeluarkan hormone estrogen yang dapat dipengaruhi:
·
Gerakan
dari tuba yang semakin mendekati ovum.
·
Gerakan
sel rambut lumen tuba makin tinggi.
·
Peristaltic
tuba makin aktif.
Ketiga faktir tersebut
menyebabkan aliran cairan dalam tuba makin deras menuju uterus.
e. Dengan pengaruh LH yang semakin besar
dan fluktuasi yang mendadak terjadi proses pelepasan ovum yang disebut ovulasi.
Gambar . Hubungan antara hipotalamus ,
hipofisis,dan endomatrium
f.
Dengan
gerak aktif tuba yang mempunyai umbai (fimbriae)maka ovum yang telah dilepaskan
segera ditangkap oleh fimbriae tuba. Proses penangkapan ini disebut ovum pick up mechanism.
g. Ovum yang tertangkap terus berjalan
mengikuti tuba menuju uteru, dalam bentuk pematangan pertama,artinya telah siap
untuk dibuahi.
2. Spermatozoa.
Proses pembentukan
spermatozoa merupakan proses kompleks.
·
Spermatogonium
berasal dari sel primitive tubulus.
·
Menjadi
spermatosit pertama.
Menjadi
spermatosit.
·
Menjadi
spermatid
·
Akhirnya
spermatozoa.
Pertumbuhan spermatozoa dipengaruhi mata rantai hormonal yang kompleks
dari pancaindra, hopotalamus, hipofisis, dan sel interstitial Leydig sehingga
spermatogonium dapat mengalami proses mitosis. Pada setiap hubungan seks
ditumpahkan sekitar 3 cc sperma yang mengandung 40 sampai 60 juta spermatozoa
setiap cc.
Bentuk spermatozoa seperti cebong yang terdiri atas,:
·
Kepala
: lonjong sedikit gepeng dan mengandung inti
·
Leher
: penghubung antara kepala dan ekor.
·
Ekor
: paanjang sekitar 10 kali kepala, mengandung energi sehingga dapat bergerak.
Sebagian besar
spermatozoa mengalami kematian dan hanya beberapa ratus yang dapat mencapai
tuba fallopii. Spermatozoa yang masuk ke dalam alat genetalia wanita dapat
hidup selama tiga hari, sehingga cukup waktu untuk mengadakan konsepsi.
3. Konsepsi
Pertemuan inti ovum
dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisai dan membentuk zigot.
Proses konsepsi dapat berlangsung sebagai berikut:
a. Ovum yang dilepaskan dalam proses
ovulasi, diliputi oleh korona radiate,yang mengandung persedian nutrisi.
b. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk
metafase di tengah sitoplasma yang disebut vitellus.
c. Dalam perjalanan korana radiate makin
berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan kedalam vitellus, melalui
saluran pada zona pelusida.
d. Konsepsi terjadi pada pars ampularis
tuba :
·
Tempat
yang paling luas
·
Dindingnya
penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia.
·
Ovum
mempunyai waktu terlama dalam ampula tuba.
e. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan
48 jam.
·
Spermatozoa
ditumpahkan, masuk melalui kanalis servikalis dengan kekuatan sendiri.
·
Dalam
kavum uteri terjadi proses kapasitasi, yaitu pelepasan sebagian dari
“liproteinnya” sehingga mampu mengadakan fertilisasi.
·
Spermatozoa
melanjutkan perjalanan menuju tuba.
·
Spermatozoa
hidup selama 3 hari dalam genitalia interna.
·
Spermatozoa
akan mengelilingi ovum yang telah siap dibuahi secara mengikis karona radiate
dan zona pelusida dengan proses enziminatik hialuronidase.
·
Melalui
“stomata” spermatozoa ovum.
·
Setelah
kepala spermatozoa masuk kedalam ovum , ekornya lepas dan terlinggal diluar.
·
Kedua
inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot .
Keseluruhan proses
tersebut merupakan matarantai fertilisasi atau konsepsi.
4. Proses nidasi atau implantasi.
Dengan masuknya inti
spermatozoa ke dalam sitoplasma “vitellus” membangkitkan kembali pembelahan
dalam inti ovum yang dalam keadaan “metafase” . proses pemecahan dan pematangan
mengikuti bentuk anafase dan “telofase” sehingga pronukleus-nya menjadi “haploid”.
Pronukleus spermatozoa dalam keadaan haploid saling mendekati dengan inti ovum
yang kini haploid dan bertemu dalam pasangan pembawa tanda dari pilhak pria
maupun wanita.
PEMBUAHAN , NIDASI, DAN PLASENTASI
Untuk setiap kehamilan harus ada
spermatozoon, ovum, pembuahan ovum(konsepsi), dan nidasi hasil konsepsi. Tiap
spermatozoon terdiri atas 3 bagian yaitu kaput , atau kepala yang berbentuk
lonjong agak gepeng dan mengandung bahan nucleus,ekor,dan bagian yang silindrik
menghubungkan kepala dan ekor. Dengan getaran ekornya spermatozoon dapat
bergerak cepat.
Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium
berasal dari sel-sel primitive tubulus-tubulus testis. Setelah janin
dilahirkan, jumlah sperma togonium yang ada tidak mengalami perubahan sehingga
masa pubertas tiba. Pada masa pubertas sel-sel spermatogonium tersebut dibawah
pengaruh sel-sel interstisial Leydig mulai aktif mengadakan metosis , dan terjadilah
spermatogenesis yang amat kompleks. Setiap spermatogenium membelah dua dan
menghasilkan spermatosit pertama. Spermatosit pertama ini membelah dua dan
menjadi dua spermatosit kedua ,spermatosit kedua membelah dua lagitetapi dengan
hasil bahwa dua spermatid masing-masing memiliki jumlah kromosom setengah dari
jumlah yang khas untuk jenis itu . dari spermatid ini kemudian tumbuh
spermatozoon.
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak
menjadi ovum terjadi di genetalia ridge , dan didalam kandungan jumlah oogonium
bertambah terus sampai pada kehamilan 6 bulan . Pada waktu dilahirkan, bayi
mempunyai sekurang-kurangnya 750.000 oogonium. Jumlah ini berkurang akibat
pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel. Pada umur 6-15 tahun ditemukan
439.000, pada 16-25 tahun hanya 34.000. pada masa menopause semua hilang.
Sebelum janin dilahirkan, sebagian besar
oogonium mengalami perubahan-perubahan pada nukleusnya. Terjadi pula migrasi
dari oogonium kearah korteks ovarii terisi dengan primordial ovarian follicles.
Padanya dapat dilihat bahwa kromosomnya telah berpasangan, DNAnya berduplikasi,
yang berarti bahwa sel menjadi tetraploid. Pertumbuhan Selanjutnya terhenti
oleh sebab itu belum diketahui sampai folikel itu terangsang dan berkembang
lagi kearah kematangan. Sel yang terhenti dalam profase meiosis dinamakan oosit
pertama. Oleh rangsangan FSH meiosis
( pembelahan kearah
pematangan) terjadi terus, benda kutub (polar body)
Pertama disisihkan dengan
hanya sedikit sitoplasma, sedangkan oosit kedua ini berbeda di dalam sitoplasma
yang cukup banyak.
Proses pembelahan ini terjadi sebelum
ovulasi. Proses ini disebut pematanganpertama ovum, pematangan kedua ovum
terjadi pada waktu spermatozoon membuahi ovum .
Jutaan spermatozoon dikeluarkan di forniks vagina dan di sekitar porsio
pada waktu koitus. Hanya beberapa ratus ribu spermatozoon dapat meneruskan ke
kavum uteri dan tuba, dan hanya beberapa ratus dapat sampai ke bagian ampulla
tuba dimana spermatozoon dapa memasuki ovum yang telah dibuahi. Hanya satu
spermatozoon , yang mempunyai kemampuan ( capacitation) untuk membuahi. Pada
spermatozoon itu ditemukan peningkatan konsentrasi DNA dinukleusnya, dan
kaputnya lebih muda menembus oleh karena diduga dapat melepas hialuronidase.
Ovum yang dilepasoleh ovarium disapu oleh
mikrofilamen – mikrofilamen fimbria infundibulum kearah ostium tuba abdominal,
dan disalurkan terus kearah medial. Ovum sesudah dilepas oleh ovarium mempunyai
diameter 100 (0,1mm)
Ditengah-tengahnya dijumpai nukleus yang
berbeda dalam metafase pada pembelahan pematangan kedua, terapung-apung dan
sitoplsamayang kekuning-kuningnya yakni vitellus. Vitellus ini mengandung
banyak zat hidrat arang dan asam amino.
Ovum dilingklari oleh zona pellusida. Di
luar zona pellusida ini ditemukan sel-sel karona radiate, dan di dalamnya
terdapat ruang perivitellina, tempat benda-benda kutub. Bahan- bahan dari
sel-sel karona radfiata dapat disalurkan keovum melalui saluran-saluran halus
dizona pellusida. Jumlah sel-sel korona radiate di dalam perjalanan ovum di ampulla tuba makin
berkurang, hingga ovum hanya dilingkari oleh zona pellusida pada waktu berada
dekat pada perbatasan ampulla dan ismus tuba, tempat pembuahan umumnya terjadi.
Hanya satu spermatozoon yang telah mengalami proses kapasitasi , dapat
melintasi zona pellusida masuk ke vitellus. Sesudah itu zona pellusida segera
mengalami perubahan dan mempunyai sifat tidak dapat dilintasi lagi oleh spermatozoon
lain. Spermatozoon yang telah masuk ke vitellus kehilangan membrane nukleusnya
yang tinggal hanya pronukleusnya. Masuknya spermatozoon kedalam vitellus
membangkitkan nucleus ovum yang masih dalam metafase dalam
pembelahan-pembelahannya. Sesudah anafase kemudian timbul telofase, dan benda
kutub (polar body ) kedua menuju ke ruang perivitellina. Ovum sekarang hanya
mempunyai pronukleus yang haploid. Pronukleus spermatozoon telah mengandung
juga jumlah kromosom yang haploid.
Kedua pronuklei dekat mendekati dan
bersatu membentuk zigot yang terdiri atas bahan ginetik dari wanita dan pria .
pada manusia terdapat 46 kromosom , ialah 44 kromosom otosom dan 2 kromosom
kelamin , pada seorang pria satu X dan satu Y . sesudah pembelahan kematangan
maka ovum matang mempunyai 22 kromosom otosom serta 1 kromosom X , dan suatu
spermatozoon 22 kromosom otosom serta 1
kromosom X atau 22 kromosom otosom serta 1 kromosom Y. Zigot sebagai hasil
pembuahan yang memiliki 44 kromosom otosom serta 2 kromosom X akan tumbuh
sebagai seorang janin wanita, sedangkan 44 kromosom otosom serta 1 kromosom X
san 1 kromosom Y akan tumbuh menjadi seorang janin pria.
Dalam beberapa jam setelah pembuahasn terjadi,
mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena sitoplasma
ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Dalam kavum uteri hasil
konsepsi mencapai stadium blastula.
Sel-sel desidua ini besar-besar dan
mengandung lebih banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh trofoblas .
Blastula dengan bagian yang mengandung inner-cell mass aktif mudah masuk
kedalam lapisan desidua, dan luka pada desidua kemudian menutup kembali.
Kadang- kadang pada saat nidasi yakni masuknya ovum ke dalam endometrium
terjadi pendarahan pada luka desidua (tanda Hartman) .
Umumnya nidasi terjadi didinding depan
atau belakang uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi ini terjadi ,
barulah dapat disebut adanya kehamilan.
Lapisan desidua yang
meliputi hasil konsepsi kearah kovum uteri disebut desidua kasularis yang
terletak antara hasil konsepsi dan dinding uterus disebut disidua basalis
disitu plasenta dibentuk . Desidua yang
meliputi dinding uterus yang lain adalah desidua parietalis. Hasil konsepsi
sendiri diselubungi oleh jonjot-jonjot yang dinamakan villi koriales dan
berpangkal pada korion.
Perubahan
Anatomi Fisiologi pada Ibu Hamil
Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologi Pada Ibu
Hamil yang meliputi Sistem Reproduksi, Payudara, Sistem Endokrin, Sistem
Kekebalan dan Sistem Perkemihan. Perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada
ibu hamil sebagian besar sudah terjadi segera setelah fertilisasi dan terus
berlanjut selama kehamilan. Kebanyakan perubahan ini merupakan respon terhadap
janin. Ibu hamil mengalami perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi, pada
tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I, sampai dengan
trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi
perubahan sistem reproduksi, payudara, system endokrin, system kekebalan, dan
system perkemihan. Perubahan yang terjadi selama kehamilan tersebut akan
kembali seperti ke keadaan sebelum hamil,setelah proses persalinan dan menyusui
selesai.
A. Sistem
Reproduksi
1. Trimester
I
a. Uterus
Pembesaran uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot sementara
produksi meosit yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi
akumulasi jaringan ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja
sama tersebut akan meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada
bulan-bulan pertama akan menebal, tetapi seiring dengan bertambahanya usia
kehamilan akan menipis pada akhir kehamilan ketebalanya hanya sekitar 1,5 cm
bahkan kurang. Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh
hormon esterogen dan sedikit oleh progesteron.akan tetapi, setelah kehamilan 12
minggu lebih penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari hasil
konsepsi. Pada awal kehamilan tuba fallopi, ovarium,dan ligamentum rotundum
berada sedikit dibawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan akan berada
sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga mempengaruhi penebalan
sel-sel otot uterus, dimana bagian uterus yang mengelilingi implantasi plasenta
akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian lainnya. Sehingga akan
menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti bentuk aslinya
seperti buah alvokat. Seiring dengan perkembangan kehamilannya,daerah fundus
dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12
minggu. Istimus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus
uteri yang mengakibatkan ithmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal
dengan tanda Hegar. Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh
dinding abdominal mendorong usus seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh
dinding abdominal mendorong usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga
hampir menyentuh hati. Sejak trimester I kehamillan uterus akan mengalami
kontraksi yang tidak teratur dan umumnya tidak disertai nyeri.
b. Serviks
Serviks menjadi lunak (soft) yang disebut dengan tanda Goodell, banyak jaringan
ikat yang mengandung kolagen, kelenjar servikal membesar dan mengeluarkan
banyak cairan mukus karna pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya
menjadi livid yang disebut tanda Chadwick.
c. Ovarium
Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini
akan berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan. Dan setelah itu akan
berperan sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal.
d. Vagina dan Vulva Minggu ke-8 terjadi
hipervaskularisasi sehingga vagina tampak merah dan kebiruan (tanda chatwick).
pH vagina menjadi lebih asam. Dari 4 menjadi 6.5 menyebabkan rentan terhadap
infeksi vagina. Mengalami deskuamasi/pelepasan elemen epitel pada sel-sel
vagina akibat stimulasi estrogen membentuk rabas vagina disebut leukore
(keputihan). Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama
persalinan dengan produksi mukosa vagina yang tebal, jarinagn ikat longar,
hipertropi otot polos dan pemanjangan vagina.
2. Trimester
II
a. Uterus Bentuk uterus pada kehamilan empat bulan
berbentuk bulat sedangkan pada akhir kehamilan berbentuk bujur telur. Pada
kehamilan lima bulan,rahim teraba seperti berisi cairan ketuban dan dinding
rahim terasa tipis. Posisi rahim antara lain:
1. Pada empat bulan kehamilan, rahim tetap berada
pada rongga pelvis.
2. Setelah itu, mulai memasuki rongga perut yang
dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
3. Rahim yang
hamil biasanya mobilitasnya, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri Pada
kehamilan 16 minggu,kavum uteri seluruh nya di isi oleh amion dimana desidua
kapsularis dan desidua vera (parietalis) telah menjadi satu. Tinggi TFU
terletak antara pertengahan simpisis pusat. Plansenta telah terbentuk seluruh
nya. Pada kehamilan 20 minggu, TFU terletak 2-3 jari di bawa pusat. Pada
kehamilan 24 minggu, TFU terletak setinggi pusat. b. Serviks Serviks bertambah
dan menjadi lunak (soft) yang di sebut dengan tanda Gooldell. Kelenjar
endoserfikal membesar dan mengeluarkan cairan mukus. Oleh karna pertumbuhan dan
pelebaran pembulu darah, warna nya menjadi lipid yang di sebut tanda Chandwick.
c. Ovarium Saat ovulasi terhenti masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuk nya plasenta yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesteron ( kira-kira pada kehamilan 16 minggu dan korpus luteum graviditas
berdiameter kurang lebih 3 cm) d. Vagina dan vulva Terjadi peningkatan
vaskularisasi vagina dan peningkatan sensitifitas yang menyolok,serta
meningkatkan libido.
3. Trimester
III
a. Uterus Berat uterus naik secara luar biasa dari
30 gram-1000 gram pada akhir kehamilan empat puluh minggu. Pada kehamilan 28
minggu, TFU (Tinggi Fundus Uteri) terletak 2-3 jari diatas pusat, Pada
kehamilan 36 minggu tinggi TFU satu jari dibawah Prosesus xifoideus. Dan pada
kehamilan 40 minggu,TFU berada tiga jari dibawah Prosesus xifoideus. Pada
trimester III , istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri dan berkembang
menjadi segmen bawah uterus atau segmen bawah rahim (SBR). Pada kehamilan tua,
kontraksi otot-otot bagian atas uterus menyebabkan SBR menjadi lebih lebar dan
tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan segmen
bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal sebagai lingkaran retraksi
fisiologik. Dinding uterus diatas lingkaran ini jauh lebih tebal daripada SBR.
b. Serviks
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen.
Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi, maka
konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung
jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan
ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai
fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja
mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin
kebawah . Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup
seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini
mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan
tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu
kehamilan. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil
mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai
batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik, karena peningakatan hormon
progesteron. Selain itu prostaglandin bekerja pada serabut kolagen, terutama
pada minggu-minggu akhir kehamilan. Serviks menjadi lunak dan lebih mudah
berdilatasi pada waktu persalinan.
c. Ovarium Ovulasi terhenti, fungsi pengeluaran
hormon estrogen dan progesteron di ambil alih oleh plasenta.
d. Vagina dan
Vulva Vagina dan vulva mengalami perubahan karena pengaruh esterogen.akibat
dari hipervaskularisi,vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan.
Warna livid pada vagina atau portio serviks di sebut tanda chadwick. B.
Payudara 1. Trimester I Payudara (mamae) akan membesar dan tegang akibat hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan ASI.
Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran, sedangkan progesterone menambah
sel-sel asinus pada mammae. Somatomamotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel
asinus pula dan menimbulkan perubahan dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan
kasein, laktralbumun dan laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk
laktasi. Disamping itu dibawah pengaruh progesteron dan somatomamotropin
terbentuk lemak sekitar alveolua-alveolus,sehingga mammae menjadi lebih besar.
Papilla mammae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih hitam, seperti
seluruh areola mammae karena hiperpigmentasi. Hipertropi kelenjar sebasea
(lemak) yang mungul diareola primer dan disebut tuberkel Montgomery. Glandula
Montgomery tampak lebih jelas menonjol dipermukaan areola mammae. Rasa penuh,
peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat di payudara mulai timbul
sejak minggu keenam gestasi. Perubahan payudara ini adalah tanda mungkin hamil.
Sensivitas payudara bervariasi dari rasa geli ringan sampai nyeri tajam.
Peningkatan suplai darah membuat pembuluh darah dibawah kulit berdilatasi. Pembuluh
darah yang sebelumnya tidak terlihat, sekarang terlihat, seringkali tampak
sebagai jalinan jaringan biru dibawah permukaan kulit. Kongsti vena di payudara
lebih jelas terlihat pada primigravida. Striae dapat terlihat dibagian luar
payudara.
2. Trimester II Kolostrum mulai muncul, warnanya
bening kekuning-kuningan. Pertumbuhan payudara pun lebih besar lagi karena
diperngaruhi oleh kelenjar mamae, dan berakhir pada usia kehamilan 20 minggu.
3. Trimester III Mammae semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk
laktasi akibat pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron.Pada payudara
wanita terdapat striae karena adanya peregangan lapisan kulit. Hal ini terjadi
pada 50 % wanita hamil. Selama trimester ini pula sebagian wanita mengeluarkan
kolostrum secara periodik.
C. Sistem Endokrin
1. Trimester
I Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk
mempertahankan kehamilan, pertumbuhan normal janin, dan pemulihan pascapartum
(nifas). Tes HCG positif dan kadar HCG meningkat cepat menjadi 2 kali lipat
setiap 48 jam sampai kehamilan 6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama
kehamilan terutama akibat produksi estrogen dan progesterone plasenta dan juga
hormone-hormon yang dikeluarkan oleh janin. Berikut perubahan-perubahan
hormonal selama kehamilan ( dan trimester I sampai trimester III)
a. Estrogen
Produksi estrogen plaseenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir
kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
b.
Progesteron Produksi progesterone bahkan lebih banyak dibandingkan estrogen.
Pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari. Progesterone
menyebabakan tonus otot polos menurun dan juga diuresis. Progesterone
menyebabkan lemak disimpan dalam jaringan sub kutan di abdomen, punggung dan
paha atas. Lemak berfungsi sebagai cadangan enrgi baik pada masa hamil maupun
menyusui.
c. Human
chorionic gonadotropin (HCG) Hormone ini dapat terdeteksi beberapa hari setelah
perubahan da merupakan dasar tes khamilan. Puncak sekresinya terjadi kurang
lebih 60 hari setelah konsepsi.fungsi utamanya adalah mempertahankan korpus
luteim.
d. Human placental lactogen (HPL) Hormone ini
diproduksinya terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Efeknya
mirip dengan hormone pertumbuhan. Ia juga bersifat diabetogenik,sehingga kebutuhan
insulin wanita hamil naik.
e. Pituitary
Gonadotropin FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan
karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
f. Prolaktin Produksinya terus meningkat, sebagai
akibat kenaikan sekresi estrogen.sekresi air susu sendiri dihambat oleh
estrogen ditingkat target organ.
g. Growth
hormone (STH) Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan HPL.
h. TSH,ACTH,
dan MSH Hormone-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan. i. Titoksin
Kelenjar tiroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat. Tetapi T4 bebas
relative tetap, karena thyroid binding globulin meninggi, sebagai akibat
tingginya estrogen, dan juga merupakan akibat hyperplasia jaringan glandular
dan prningkatan vaskularisasi. Tiroksin mengatur metabolisme.
j.
Aldosteron, Renin dan angiotensin Hormone ini naik, yang menyebabkan naiknya
volume intravaskuler.
k. Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesterone dan HPL.
l.
Parathormon Hormone ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
2. Trimester II Adanya peningkatan hormon estrogen
dan progesterone serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH. Ovum tidak
terbentuk tetapi estrogen & progesteron yang terbentuk. Ovulasi akan
terjadi peningkatan sampai kadar relatif rendah.
a. Sekresi
hipofisis, kelenjar hipofisis anterior membesar sedikikitnya 50% selama
kehamilan & meningkat kortikotropin tirotropin & prolaktin.
b. Sekresi
kortikosteroid,meningkat selama kehamilan untuk membeantu mobilisasi asam amino
dari jaringan ibu sehingga dapat dipakai untuk sintesis jaringan janin.
c. Sekresi kelenjar tiroid, membesar sekitar 50% dan
meningkat produksi tiroksin yang sesuai dengan Pembesaran tersebut.
d. Sekresi kelejar paratiroid, membesar selama
kehamilan terjadi bila ibu mengelamai defisiensi Ca / kalsium dalam makanannya.
Karna janin akan mengunakan Ca ibu untuk pembentukan tulangnya sendiri.
e. Sekresi
relaksin oleh ovarium. Agak diragukan fungsi nya karna mempunyai efek
perlunakan servik ibu hamil pada saat persalinan dan penghambatan mortilitas
uterus.
3. Trimester III Hormon Somatomamotropin, esterogen,
dan progesteron merangsang mammae semakin membesar dan meregang, untuk
persiapan laktasi.
D. Sistem Kekebalan
1. Trimester
I Peningkatan PH vagina menyebabkan wanita hamil rentan terhadap infeksi
vagina. Sistem pertahanan tubuh ibu tetap utuh, kadar immunoglobin dalam
kehamilan tidak berubah.
2. Trimester
II Janin sebenarnya merupakan benda asing bagi ibunya karena hasil pertemuan
dua gamet yang berlainan. Namun ternyata janin dapat diterima oleh sistem
imunitas tubuh, hal ini merupakan keajaiban alam dan belum ada gambaran jelas
tentang mekanisme sebenarnya yang berlangsung pada tubuh ibu hamil. Imunologi
dalam janin kebanyakan dari ibu ke janin sekitar 16 mgg kehamilan dan terus
meningkat ketika kehamilan bertambah, tetapi sebagian besar lagi diterima janin
selama empat minggu terakhir kehamilan.
3. Trimester III Human chorionic gonadotropin dapat
menurunkan respons imun wanita hamil. Selain itu, kadar IgG, IgA, dan IgM serum
menurun mulai dari minggu ke 10 kehamilan, hingga mencapai kadar terendah pada
minggu ke 30 dan tetap berada pada kadar ini hingga trimester terakhir.
Perubahan –perubahan ini dapat menjelaskan penigkatan risiko infeksi yang tidak
masuk akal pada wanita hamil. E. Sistem Perkemihan
1. Trimester I Pada bulan-bulan pertama kehamilan
kandung kencing tertekan sehingga sering timbul kencing. Dan keadaan ini hilang
dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada
kehamilan normal , fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju filtrasi glomelurus
dan aliran plasma ginjal meningkat pada kehamilan. Bila satu organ membesar,
maka organ lain akan mengalami tekanan, dan pada kehamilan tidak jarang terjadi
gangguan berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering ingin buang
air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yang
mulai membesar. Pada kehamilan normal fungsi ginjal cukup banyak berubah. Laju
filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal
kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi
ibu yang meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal pada saat
kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5 cm. Ginjal
berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi rekumbeng lateral
dan paling tidak efisien pada saat posisi telentang. Saat wanita hamil
berbaring telentang, berat uterus akan menekan vena ekava dan aorta, sehingga
curah jantung menurun. Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin
menurun, begitu juga dengan volume darah ginjal.
2. Trimester II Kandung kencing tertekan oleh uterus
yang membesar mulai berkurang, karena uterus sudah mulai keluar dari uterus.
Pada trimester 2, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati
kea rah abdomen. Uretra memanjang samapi 7,5 cm karena kandung kemih bergeser
kearah atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukkan oleh hyperemia
kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung
kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal
ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. Pada saaat yang
sama, pembesaran uterus mennekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih
walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
3. Trimester
III Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kepintu atas panggul
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai
tertekan kmbali. Selain itu juga terjadi hemodilusi menyebabkan metabolisme air
menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan ureter
lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang berat ke
kanan akibat terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri. Perubahan-perubahan
ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam volume yang lebih
besar dan juga memperlambat laju aliran urine. F. Contoh dan Analisis Kasus
1. Contoh Kasus Ny T mengalami keluhan-keluhan pada
saat kehamilannya. Pada bulan awal-awal, Ny T mengalami keadaan yang tidak enak
seperti mual, muntah, dan sering buang air kecil. Pada bulan-bulan pertengahan,
Ny T mengalami pertambahan berat badan yang begitu cepat dan drastis, dan
frekuensi berkemih semakin meningkat dengan semakin membesarnya perut dan
payudara. Pada akhir-akhir kehamilannya, Ny T melihat perubahan- perubahan di
tubuhnya khususnya pada bagian perut tampak batas yang nyata antara bagian atas
yang lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis.
2. Analisis Kasus Keluhan-keluhan yang di alami oleh
Ny T di sebabkan karena perubahan anatomi dan fisiologi pada sistem-sistem pada
tubuh yakni sistem reproduksi, payudara, system perkemihan dan system endokrin.
Mual, muntah yang di alami oleh Ny T akibat kadar hormon estrogen yang
meningkat sehingga tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga
morbilitas seluruh taktus digestivusi juga kurang. Bila organ lain seperti
perut mengalami pembesaran maka organ lain akan mengalami tekanan jadi tidak
jarang dengan semakin besarnya perut akan mengalami gangguan perkemihan dengan
sering buang air kecil.Berat badan meningkat merupakan hal yang lumrah untuk
menyesuaikan keadaan otot-otot yang semakin melebar agar bisa menahan berat si
bayi, sedangkan payudara membesar untuk mempersiapkan ASI bagi bayi. Pada
bagian perut tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah yang lebih tipis dikarenakan adanya kontraksi otot-otot bagian
atas uterus yang menyebabkan segmen bawah rahim menjadi lebih lebar dan tipis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar